Sunday, June 12th, 2011
oleh : Siti Ruslina
Sebagai Country Manager PT Multiply Indonesia, Daniel Tumiwa tampak sudah banyak menelan ‘asam’ kehidupan. Pria kelahiran 1970 yang sempat malang melintang di dunia media diantaranya Majalah Mode dan Radio Oz mengaku memiliki filosofi unik untuk meraih sukses yaitu tahu kapan harus berhenti.
Daniel Tumiwa menyadari bahwa salah satu cara meraih kesuksesan adalah tidak pernah puas dan menunjukkan eksistensi dri. Namun menurutnya, agar kebahagiaan itu tidak ’serakah’, manusia harus tahu kapan berhenti untuk mengeruk keuntungan dan merasa berkecukupan. “Selain itu, kita harus memberikan berkah bagi banyak orang. Makanya dari dulu sampai sekarang, setiap bekerja, saya harus bisa mengukur kemampuan dan mencari tahu apakah saya bisa memberikan kontribusi ke pekerjaan ini atau tidak,” kata Daniel Tumiwa.
Daniel Tumiwa menyadari bahwa salah satu cara meraih kesuksesan adalah tidak pernah puas dan menunjukkan eksistensi dri. Namun menurutnya, agar kebahagiaan itu tidak ’serakah’, manusia harus tahu kapan berhenti untuk mengeruk keuntungan dan merasa berkecukupan. “Selain itu, kita harus memberikan berkah bagi banyak orang. Makanya dari dulu sampai sekarang, setiap bekerja, saya harus bisa mengukur kemampuan dan mencari tahu apakah saya bisa memberikan kontribusi ke pekerjaan ini atau tidak,” kata Daniel Tumiwa.
Pengalamannya di industri musik dan memiliki jaringan media yang cukup memadai membawanya ke MTV Asia. Ia memahami bagaimana menangani pekerjaan media dan ia memiliki wawasan tinggi di bidang musik. Tahun 1996 ia bekerja di MTV Indonesia sampai tahun 2000. Ada satu situasi yang membuatnya harus meninggalkan MTV karena perusahaan asal AS ini akhirnya memindahkan basisnya di Philipina. Saat itu, MTV mulai terancam dengan kehadiran Star TV asal Singapure yang akhirnya memilih hadir di Philipina. Gerah tak ada yang bisa dilakukan di MTV karena semua televisi musik memindahkan kegiatannya ke Philipina, ia pun akhirnya memilih mundur teratur.
Lepas dari MTV ia mencoba pindah kuadran sebagai enterpreneur dengan membangun situs countestonly.com. Situs ini berisi kuis-kuis yang terkait dengan produk sponsor. Dari sini sponsor mendapatkan data riset pasar. Door to door ia mencari sponsor yang bersedia mendanai proyeknya. Sampai ada sekelompok individu yang tertarik dengan idenya dan Daniel berhasil mengumpulkan dana USD 1,8 juta.
Sebagai seorang pengusaha, Daniel percaya bahwa ternyata, tim itu nomor satu. Kedua adalah masalah cashflow dan ketiga, pendiri perusahaan harus merekrut orang-orang terbaik di sekeliling, terutama pekerja di lapis kedua dan ketiga. founder merektur orang-orang terbaik di sekelilingnya terutama di posisi lapis kedua dan ketiga. Pelajaran yang bisa diambil menurutnya adalah kemutlakan pemahaman atasbackground platform. Daniel mengaku kapok menjadi enterpreneur di saat ia merasa ragu. Meskipun, Daniel merasa tidak pernah menyesal atas apa yang ia alami.
Setelah merasakan banyak pengalaman untung rugi berbisnis, Multiply datang dan menawarkan posisi yang cukup dihargai sebagaicountry manager. Diakuinya, ia bosan bekerja di tempat dimana ia harus mengikuti apa yang diinginkan pemilik perusahaan. Menurutnya, Multiply besar di Indonesia dan Philipina. Ia memiliki kesempatan untuk mengeksplorasi dan memiliki kewenangan untuk set up system. Pendekatan yang dilakukan pemilik situs jejaring sosial ini, menurut Daniel, sangat menghargai profesionalisme orang-orang di dalamnya.
Daniel mengungkapkan kiatnya dalam menjalani peran sebagai profesional maupun enterpreneur yakni, nomor satu adalah kreativitas. Ia mengakui bahwa banyak orang mengaku kreatif. Namun, kreatif pada dasarnya tidak hanya menemukan satu hasil proses kreatif, tetapi juga harus bisa memikirkan keseluruhan proses kreatif hingga selesai. Seseorang yang kreatif harus bisa membayangkan end productseperti apa, bagaimana respon masyarakat dan lainnya. (Acha)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar